Hanura: AHY Kritik Jokowi karena Frustrasi Tak Masuk Radar Cawapres

10 Juni 2018 13:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Inas Nasrullah Zubir (Foto: Twitter @DPR_RI)
zoom-in-whitePerbesar
Inas Nasrullah Zubir (Foto: Twitter @DPR_RI)
ADVERTISEMENT
Kogasma Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono mengkritik kebijakan Presiden Joko Widodo soal Revolusi Mental yang dinilai luput dari perhatian. Merespons hal itu, Politikus Hanura Inas Nasrullah Zubir mengatakan, kritik dari AHY adalah bentuk kekecewaan lantaran ditolak jadi cawapres Jokowi.
ADVERTISEMENT
"Ini kan bentuk frustasi dari AHY yang mungkin saja tidak masuk dalam radar cawapres Jokowi," ucap Inas, saat dihubungi kumparan, Minggu (10/6).
Inas tak menjelaskan lebih lanjut apa alasan AHY tak masuk ke dalam bursa cawapres Jokowi. Ia hanya menyebut, munculnya kritikan dari AHY merupakan respons kekecewaan AHY yang tak bisa jadi cawapres Jokowi.
Kritik AHY soal kebijakan Revolusi Mental itu dilontarkan dalam acara orasi politik di JCC, Senayan, Jakarta Pusat, pada Sabtu (8/6). Menurut dia, pemerintah saat ini terlalu fokus pada pembangunan infrastruktur sehingga melupakan kebijakan Revolusi Mental yang sudah dijanjikan.
Agus Harimurti Yudhoyono. (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Agus Harimurti Yudhoyono. (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
"Pada awal pemerintahan Joko Widodo sebagian besar rakyat menaruh harapan kepada program pembangunan manusia Indonesia. Ketika pemerintah saat ini telah berhasil membangun ribuan kilometer jalan, ratusan jembatan, dan proyek infrastruktur lainnya, lantas kita patut bertanya, apa kabar revolusi mental?" ucapnya.
ADVERTISEMENT
Menurut AHY, program Revolusi Mental konsep yang bisa mengembalikan karakter bangsa sesuai bentuk aslinya yaitu karakter yang santun, berbudi pekerti luhur, dan bergotong royong. Sayangnya, program itu kini nampak terlupakan karena pemerintah terlalu fokus dalam membangun infrastruktur.
"Revolusi mental adalah konsep pembangunan manusia Indonesia yang gencar dijanjikan disaat kampanye Pilpres 2014, dalam perjalanannya nampaknya kurang mendapatkan perhatian kita semua, kita larut dalam hiruk pikuk pembangunan infrastruktur," ujarnya.