Bangkrut, Pemilik Taman Baca Legendaris di Malang Jual Murah Bukunya

18 Juni 2018 13:36 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Koleksi di Taman Baca Edi. (Foto: Dok. Edi)
zoom-in-whitePerbesar
Koleksi di Taman Baca Edi. (Foto: Dok. Edi)
ADVERTISEMENT
Sebuah taman baca di Jalan Gajayana, Malang, Jawa Timur, gulung tikar. Taman baca itu dimiliki Edi Gutomo. Didirikan sejak 1978, kini, tepatnya empat puluh tahun berselang, nestapa menyapa taman baca Edi.
ADVERTISEMENT
Pengunjung taman bacanya semakin berkurang. Dominasi bacaan digital dan makin menurunnya minat baca menjadi penyebab. Walau bukan satu-satunya taman baca yang terpaksa gulung tikar, ada setangkup kisah haru pada taman baca Edi.
Edi menjual seluruh koleksi buku tuanya dengan alasan membiayai istri yang jatuh sakit.
“Iya (untuk istri), sakit stroke. Malam takbiran serangan ketiga dulu sudah pernah kena juga,” kata Edi saat dihubungi kumparan (17/6).
Edi sendiri membenarkan harga novel dibanderol setengah harga, untuk komik seharga Rp4000 sampai Rp5000.
Buka sejak 1978, taman baca yang dibuka Edi, tentu memiliki bejibun koleksi. Novel dan komik yang sudah jarang didapat, tersedia di tempat Edi. Namun, “harta karun” itu kini harus dijual, mesti dengan berat hati.
ADVERTISEMENT
Edi mempunyai beberapa di antara koleksi cerita silat dari Kho Ping Hoo yang terbit pada periode 1960-an hingga 1980-an. Namun seluruh koleksi Kho Ping Hoo yang dipunya Edi sudah ludes terjual.
Taman baca gulung tikar  (Foto: Twitter @hernameiswise_)
zoom-in-whitePerbesar
Taman baca gulung tikar (Foto: Twitter @hernameiswise_)
Koleksi novel Wiro Sableng yang ditulis Bastian Tito juga dimiliki Edi.
Edi sendiri tidak paham soal teknologi untuk memajukan taman bacanya. Sesungguhnya taman baca ada untuk kesempatan pada siapa pun membaca buku langka, menghemat pembelian buku, dan menjadi salah satu ruang positif khususnya bagi anak-anak dan remaja.
“Ya semua buku (yang dijual) kesayangan saya, soalnya sudah lama saya kumpulkan buku-buku tersebut,” ucap Edi.