Amien Tuding KPU Makhluk Politik Buatan Petahana, Siapkan Kejutan

4 Mei 2019 13:23 WIB
Pernyataan Sikap dugaan IT KPU Curang di Seknas Prabowo Sandi, Menteng, Jakarta Pusat. Foto: Reki Febrian/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Pernyataan Sikap dugaan IT KPU Curang di Seknas Prabowo Sandi, Menteng, Jakarta Pusat. Foto: Reki Febrian/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Anggota Dewan Pengarah BPN Prabowo-Sandi, Amien Rais, menuding KPU merupakan alat politik yang dibuat oleh pemerintah. Hal itu dituturkan dalam diskusi dugaan kecurangan Pemilu 2019 di Seknas Prabowo-Sandi.
ADVERTISEMENT
“KPU itu makhluk politik buatan pemerintah petahana. Jadi KPU itu kita seperti orang yang enggak tahu masalah,” kata Amien Rais di Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (4/5).
Amien menilai KPU digunakan untuk memenangkan atasannya, dalam hal ini capres petahana. Tudingan Amien juga tak berhenti di situ, usai petahana, ia menuding hal yang lebih 'atas' dari petahana.
“Jadi KPU adalah tentu dibuat untuk yang menang di atasnya, atasnya lagi. Ketemunya nanti siapa lagi kalau bukan, ya itulah. Nama enggak usah disebut,” kata Amien.
Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais berbicara saat syukuran dan munajat kemenangan di Pencak Silat Training Center, Jakarta, Rabu (24/4). Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
Atas hal itu, Amien mengaku telah menyiapkan sebuah kejutan jika kecurangan yang disebutnya tindakan zalim dan brutal ini tidak segera diperbaiki. Sebab, ia menilai dugaan kecurangan semakin gawat. Salah satu yang dituding sebagai kecurangan adalah kesalahan input C1 di sistem informasi penghitungan (Situng) KPU.
ADVERTISEMENT
“Jadi saya selama ini mendapat laporan tidak utuh, tetapi semakin lama semakin berbahaya. Jadi Insyaallah pada saatnya akan ada element of surprise, kejutan, tunggu tanggal mainnya,” kata Amien.
Selanjutnya, Amien menjamin people power yang akan digalang tidak akan menumpahkan darah. Di tengah para peserta diskusi, Amien meyakinkan people power adalah gerakan sesuai konstitusi.
“Insyaallah teman-teman sekalian people power itu muncul tidak memerlukan setitik darah. Tidak usah, apalagi lecet, tidak mungkin. People power sesuatu langkah konstitusional, dalam demokrasi dijamin konstitusi,” tutup Amien.
Sebelumnya, Komisioner KPU Wahyu Setiawan menegaskan salah input C1 bukanlah kecurangan.
"Kita perlu sampaikan bahwa Situng merupakan alat bantu yang dipilih oleh KPU untuk memberikan informasi yang cepat kepada masyarakat terkait hasil Pemilu. Tapi kami pastikan bahwa salah input itu berbeda dengan kecurangan," kata Wahyu di Kantor KPU Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (2/4).
ADVERTISEMENT
Mengenai data BPN Prabowo-Sandi yang menyebut KPU melalukan kesalahan input C1 di 9.940 TPS, KPU tak bisa mengonfirmasi. KPU menegaskan hingga saat ini jumlah salah input C1 hanya di temukan di 159 TPS.
"Kami tidak memungkiri ada sekitar 159 salah entri atau salah input data di Situng," ucap Wahyu.