Adhi Karya Akan Sulap Wilayah Pelindo I Jadi Area Properti Komersil

29 November 2017 14:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Pelabuhan. (Foto: Antara/Ahmad Subaidi)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Pelabuhan. (Foto: Antara/Ahmad Subaidi)
ADVERTISEMENT
PT Adhi Karya Tbk akan membangun area komersil di 3 wilayah milik Pelindo I. Proyek properti itu nantinya akan menjadi tambahan pendapatan non pelabuhan untuk Pelindo I.
ADVERTISEMENT
Direktur Utama Pelindo I, Bambang Eka Cahyana, mengatakan tiga wilayah yang akan dibangun BUMN konstruksi tersebut berlokasi di Medan, Tanjung Pinang, dan Pekanbaru.
Lebih jauh, Bambang Eka merinci untuk di Tanjung Pinang, lokasi persis pembangunan berada di Batu Anam, Sri Bintan Pura. Di sana akan dibangun area komersil berupa harbour front, kantor pusat, hotel, bahkan pusat perbelanjaan.
"Itu lokasinya tepat di sebelah rumah dinas gubernur. Mungkin nantinya akan dibangun mal juga," kata Bambang seusai menandatangani perjanjian kerja sama Pelindo I dengan 14 BUMN dan swasta di Kementerian BUMN, Jakarta, Rabu (29/11).
Bambang mengatakan Pelindo I menggandeng Adhi Karya karena koordinasi akan lebih mudah sehingga pembangunan bisa dilakukan dengan cepat. Selain itu, pengalaman Adhi Karya dalam pembangunan konstruksi dan properti juga menjadi pertimbangan.
ADVERTISEMENT
"Dia punya Adhi Graha dan macam-macam. Jadi dia akan membangun proyek Pelindo I di sana," tegasnya.
Terkait dana investasi yang digelontorkan untuk proyek ini, Bambang mengatakan hal tersebut masih dibahas oleh kedua belah pihak. Namun, dia menargetkan proyek tersebut bisa mulai berjalan pada tahun depan dan selesai pada 2019.
"2018 harus sudah jalan. Kelarlah setahun. Proyek yang tengah dikerjakan seperti di Selat Malaka itu ditargetkan 2019 selesai," kata Bambang Eka.
Kerjasama antara Pelindo I dan Adhi Karya ini merupakan lanjutan dari Rapat Koordinasi BUMN di Bengkulu beberapa minggu lalu. Secara keseluruhan, kebutuhan investasi Pelindo I di 2018 sendiri ditaksir mencapai Rp 6 triliun.