380 Rumah Rusak dan 1.300 Orang Mengungsi Akibat Longsor di Cianjur

3 Oktober 2017 21:12 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kerusakan akibat tanah bergerak di Cianjur (Foto: Dokumentasi BNPB)
zoom-in-whitePerbesar
Kerusakan akibat tanah bergerak di Cianjur (Foto: Dokumentasi BNPB)
ADVERTISEMENT
Bencana longsor terjadi di 5 dusun di Desa Waringinsari, Kecamatan Takokak, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Akibatnya, 380 rumah mengalami kerusakan, dan 1.800 orang penduduk dusun terpaksa diungsikan.
ADVERTISEMENT
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, dalam keterangannya, Selasa (3/10) mengatakan, longsor yang terjadi sejak Minggu (1/10) tersebut menyebabkan 138 rumah mengalami kerusakan berat, 103 rumah mengalami rusak sedang, dan 420 rumah terancam longsor.
"Sekitar 1.300 jiwa masyarakat mengungsi karena rumahnya rusak dan khawatir akan adanya longsor susulan. Pengungsi tersebar di beberapa titik seperti di balai desa, madrasah, tetangga terdekat dan di rumah kerabatnya," ujar Sutopo.
Kerusakan akibat tanah bergerak di Cianjur (Foto: Dokumentasi BNPB)
zoom-in-whitePerbesar
Kerusakan akibat tanah bergerak di Cianjur (Foto: Dokumentasi BNPB)
Longsor ini juga menyebabkan kerusakan dalam skala sedang di 3 unit sekolah, 14 unit masjid dan 18 unit musala. Sementara 3 saluran irigasi, 1 unit sarana air bersih milik Ponpes Riyadul Muthadin, mengalami rusak berat.
"5 Titik jalan tertimbun dan 1 jalan putus," sambung Sutopo.
ADVERTISEMENT
Saat ini, BPBD Kabupaten Cianjur bersama TNI, Polri, BPBD Provinsi Jawa Barat, Basarnas, Tagana, PMI, SKPD, relawan dan masyarakat telah melakukan penanganan darurat. Bupati Cianjur, Irvan Rivano Muchtar, telah menetapkan status tanggap darurat bencana longsor mulai tanggal 1 hingga 7 Oktober 2017.
"BPBD Cianjur telah memberikan bantuan logistik berupa beras, mie instan, sarden, kecap, saus, dan minyak goreng. BPBD Provinsi Jawa Barat telah memberikan bantuan logistik senilai Rp 360 juta berupa 175 paket sandang, kidsware 180 paket, selimut 200 lembar, tikar 200 lembar, matras 200 lembar, family kids, 200 lembar, dan mie instan 80 dus," jelasnya.
Longsor di Cianjur (Foto: Dok. BNPB)
zoom-in-whitePerbesar
Longsor di Cianjur (Foto: Dok. BNPB)
Tim Reaksi Cepat BNPB juga melakukan pendampingan dalam penanganan darurat dengan mengimbau pada masyarakat untuk menutup retakan tanah menggunakan tanah liat. BPBD juga mencari pos pengungsian dan posko cadangan karena dikhawatirkan longsor susulan akan terus berlangsung.
ADVERTISEMENT
Masyarakat diimbau untuk waspada dari ancaman banjir dan longsor, karena saat ini Indonesia sudah memasuki musim peralihan menuju musim penghujan, yang diperkirakan akan turun awal bulan November mendatang.
Longsor di Cianjur (Foto: Dok. BNPB)
zoom-in-whitePerbesar
Longsor di Cianjur (Foto: Dok. BNPB)
"Saat musim pancaroba, umumnya terjadi hujan deras disertai angin kencang. Longsor adalah bencana paling banyak menimbulkan korban jiwa meninggal sejak tahun 2014-2016. Hendaknya masyarakat mewaspadai bahaya longsor saat hujan deras," tutupnya.