Jessica Iskandar Sebut Pelayanan Salah Satu RS di Jakarta 'Biadab'

18 April 2019 12:01 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jessica Iskandar. Foto: Maria Gabrielle Putrinda/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Jessica Iskandar. Foto: Maria Gabrielle Putrinda/kumparan
ADVERTISEMENT
Kondisi ayah Jessica Iskandar, Hardi Iskandar, yang menderita batu ginjal, kini sudah berangsur membaik. Jessica bersyukur tindakan medis yang dilakukan ayahnya di salah satu rumah sakit di Penang, Malaysia, berbuah manis.
ADVERTISEMENT
Hal itu diungkapkan ibu satu anak ini lewat keterangan foto yang diunggahnya ke akun Instagram. Dalam foto tersebut terlihat Jessica tengah duduk bersama sang ayah, El Barack, dan anggota keluarga lainnya.
"Bersyukur sujud kepada Tuhan, papaku segar pulang kembali dari rumah sakit di Penang sore ini. Bisa duduk bisa berdiri," tulis Jessica, pada Rabu (14/4).
Namun, di balik kabar bahagia atas kesembuhan sang ayah, Jessica juga mengungkapkan beberapa hal yang membuat dirinya sempat kesal atas penanganan oknum dokter yang mengobati Hardi di salah satu rumah sakit di Jakarta.
"Namun ada hal yang sangat biadab dan jahat yang dialami ketika berada hampir sebulan dirawat di salah satu rumah sakit di Jakarta," katanya.
ADVERTISEMENT
Dokter di Penang yang menangani ayahnya, kata Jessica, sempat geleng-geleng kepala mendengar apa yang dialami ayah Jessica selama menjalani pengobatan di Jakarta.
"Gagal dioperasi 4x (selalu ditakut-takuti dokter untuk selalu ambil tindakan) namun keempat operasi yang gagal selalu ada alasan ini itu dari dokter. Pertama x operasi dimasukin 6x alat ke kemaluan papaku (gagal), kedua perut papaku di belek 15CM di buka ureternya (gagal), ketiga di bius untuk di tembak 2x dilakukan dalam 3 hari (gagal juga), batu masih ada di dalam ginjal pada saat itu," ungkapnya.
Jessica Iskandar dan sang ayah, Hardi Iskandar Foto: Instagram @inijedar
Pemain film 'Warisan Olga' ini mengatakan bahwa oknum salah satu dokter di Jakarta sempat menakuti ayahnya akan kena kanker jika melakukan CT Scan. Jessica Iskandar mengaku tidak mendapatkan penjelasan yang transparan tentang kondisi ayahnya saat dirawat.
ADVERTISEMENT
"Dokter JKT cuma bilang kita ga tanggung jawab kalau tidak operasi sekarang. Setiap ada operasi begitu. Selalu ditakuti," kata Jessica Iskandar.
Dalam keterangan yang cukup panjang itu, Jessica juga menuliskan bahwa biaya yang dikeluarkan Jessica dan keluarga untuk menangani sang ayah di salah satu rumah sakit di Jakarta bahkan hampir mencapai setengah miliar rupiah.
"Hampir sebulan dirawat dirumah sakit di JKT. Habis setengah milyar. Malam ini baru balik dari Penang, hanya 2 hari disana, Papa sudah disuruh pulang oleh dokter Penang. Karena dokter ngejelasin dengan jelas dan tindakan selalu akurat, cepat dan detail. Thank you rumah sakit Penang. Biayanya juga murah jauh," terangnya.
Jessica Iskandar. Foto: Giovanni/kumparan
Pengalaman tak menyenangkan yang dialami ayah Jessica Iskandar ini, sempat diceritakan kepada pasien lain yang ada di rumah sakit Penang. Mereka, lanjut Jessica, prihatin dengan pengalaman ayahnya.
ADVERTISEMENT
"Bahkan pasien lain yang ke Penang juga mengutuk perlakuan rumah sakit disini. Aku nangis denger cerita-ceritanya. Ya Tuhan berikanlah keadilan untuk kami. Bagaimana menurut kalian?" imbuh Jessica Iskandar.
Jessica tidak menyebut nama rumah sakit di Jakarta yang ia keluhkan. kumparan mencoba menghubungi Jessica untuk menggali keterangan lebih detail, namun belum mendapatkan respons.
Namun, ketika ditemui di Grand Indonesia Mal, Jakarta Pusat, beberapa waktu lalu, Jessica sempat mengatakan bahwa alasan dirinya membawa sang ayah ke rumah sakit di luar negeri, agar kondisinya bisa cepat pulih.
"Dengan dokter di sini percaya, buktinya kan sekarang dirawat, cuma ada pertimbangan lain juga. Karena kemarin dengar cerita-cerita dari teman, jadi bikin khawatir. Jadi yasudah, kalau papanya sendiri juga mau dibawa..." ucap Jessica Iskandar, pada akhir Maret lalu.
ADVERTISEMENT
"Karena dulu papa pernah dirawat 10 hari di Indonesia, tapi enggak sembuh-sembuh. Terus dibawa ke Singapura, hari itu juga dioperasi, langsung hilang (penyakitnya)," lanjut dia.