Omongan Jokowi Terbukti, Dolar AS Lengser ke Rp 13.990

7 Januari 2019 12:22 WIB
comment
174
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jokowi dan Pemimpin Bank Se-Indonesia di Istana (Foto: Dok. Biro Pers Setpres)
zoom-in-whitePerbesar
Jokowi dan Pemimpin Bank Se-Indonesia di Istana (Foto: Dok. Biro Pers Setpres)
ADVERTISEMENT
Pergerakan rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) semakin agresif, sehingga rupiah terus menguat sejalan dengan omongan Jokowi beberapa waktu lalu. Mata uang Garuda tersebut terus menghantam mata uang Paman Sam. Dolar AS terus turun dan lengser ke posisi Rp 13.990.
ADVERTISEMENT
Mengutip data perdagangan Reuters, Senin (7/1), dolar AS siang ini keok ke level terendahnya di Rp 13.990.
Padahal, pagi tadi, dolar AS masih bertengger di posisi Rp 14.265. Artinya, baru setengah hari rupiah sudah menguat 275 poin.
Penguatan rupiah ini sebelumnya sudah diprediksi, baik oleh Bank Indonesia (BI) sebagai otoritas moneter maupun pemerintah yang disampaikan langsung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Dolar AS lengser ke Rp 13.990. (Foto: Dewi Rachmat Kusuma/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Dolar AS lengser ke Rp 13.990. (Foto: Dewi Rachmat Kusuma/kumparan)
Presiden Jokowi pada 3 Desember 2018 memprediksi mata uang dolar AS akan terus melemah terhadap rupiah. Pada saat itu, nilai tukar rupiah menguat dan ditutup pada posisi Rp 14.240. Penguatan rupiah terjadi karena membaiknya fundamental perekonomian Indonesia, yakni inflasi yang terjaga di 3,2 persen dan pertumbuhan ekonomi pada kuartal III sebesar 5,17 persen.
ADVERTISEMENT
Membaiknya fundamental ekonomi menjadi sentimen positif bagi investor luar negeri untuk membawa kembali uangnya ke pasar modal Indonesia, sehingga memicu penguatan rupiah.
"Saya dengar arus modal infonya sudah kembali lagi masuk, masuk, masuk. Jangan kaget nanti kalau dolar AS turun terus, enggak tahu sampai berapa. Tapi kita juga ingin turunnya tidak drastis karena kita masih membutuhkan untuk persaingan dalam ekspor produk Indonesia,” ungkap Jokowi saat menghadiri CEO Network di The Ritz-Carlton, kawasan Sudirman, Jakarta, Senin (3/12).
Saat itu, rupiah terus menguat setelah melemah cukup dalam hingga mencapai posisi terendah di angka Rp 15.231 pada 31 Oktober 2018. Memasuki November hingga awal Desember 2018, rupiah menguat dan memukul keperkasaan dolar AS.
ADVERTISEMENT
Namun, keperkasaan rupiah memudar setelah pernyataan Jokowi pada 3 Desember. Rupiah kembali melemah hingga berada pada posisi Rp 14.550-14.600 selama Desember.
Memasuki awal 2019, rupiah kembali memasuki babak baru. Prediksi Jokowi mendekati kenyataan. Rupiah terus menguat sejak 3 Januari. Penguatan tertinggi dimulai sejak 4 Januari, yakni rupiah ditutup di Rp 14.185. Siang ini, akhirnya omongan Jokowi terbukti, rupiah menguat hingga berada di posisi tertingginya di Rp 13.990.