Ekspor Impor RI Tak Lagi Lewat Singapura, Cukup di Pelabuhan Priok

9 Juni 2018 9:21 WIB
Jokowi di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta (Foto: Yudhistira Amsal/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Jokowi di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta (Foto: Yudhistira Amsal/kumparan)
ADVERTISEMENT
PT Pelabuhan Indonesia atau Pelindo II (Persero) mulai tahun lalu melaksanakan cargo consolidation, di mana menjadikan Pelabuhan Tanjung Priok mejadi tempat konsolidasi kargo ekspor dan impor dari dan ke wilayah Indonesia.
ADVERTISEMENT
Direktur Utama Pelindo II, Elvyn G Masassya menyampaikan, sebelumnya importir atau eksportir Indonesia ke Eropa atau Amerika Serikat harus mampir dulu ke Singapura untuk singgah yang kemudian berganti kapal besar.
“Dulu ke Amerika, Eropa harus singgah ke Singapura. Ini dilakukan oleh eksportir atau importir di seluruh pelabuhan di Indonesia,” katanya kepada kumparan, Jumat (8/6) malam.
Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok. (Foto: Antara/Muhammad Adimaja)
zoom-in-whitePerbesar
Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok. (Foto: Antara/Muhammad Adimaja)
Elvyn menjelaskan setelah Pelabuhan Tanjung Priok ditetapkan menjadi tempat konsolidasi kargo ekspor dan impor pada tahun lalu, Pelindo II berhasil melayani 400 ribu kontainer yang sebelumnya harus ke Singapura terlebih dulu.
“Tahun ini kita menargetkan 800 ribu kontainer yang biasanya harus singgah ke Singapura untuk kita layani. Mereka (Singapura) pasti marah kalau tahu,” ucapnya.
Dia pun mengatakan dalam kebijakan cargo consolidation, Pelabuhan Tanjung Priok tidak mencuri pasar pengiriman barang dari pelabuhan lain di Indonesia. Sebab Pelabuhan Tanjung Priok hanya menjadi pelabuhan alih muat (transshipment).
ADVERTISEMENT
“Ada yang beranggapan kita ambil kontainer dari pelabuhan lain. Yang kita ambil kontainer mau ke Amerika, Eropa yang singgah di Singapura,” tegas Elvyn.