Resesi dan Pertumbuhan Ekonomi Singapura yang Melesat, Mengapa Bisa?

Ocryan Barokah
ASN Kementrian Keuangan pada Direktorat Jenderal Bea dan Cukai dan Mahasiswa Aktif Politeknik Keuangan Negara STAN.
Konten dari Pengguna
6 November 2021 15:09 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ocryan Barokah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Photo by Hu Chen on Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Photo by Hu Chen on Unsplash
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kondisi ekonomi dunia dalam keadaan terpuruk setelah dilanda wabah virus COVID-19 yang membuat banyak negara menyatakan status resesi ekonomi termasuk Indonesia.
ADVERTISEMENT
Tetapi nasib lain didapati salah satu negara tetangga kita, Singapura. Singapura menjadi salah satu negara yang mampu keluar dari status resesi pada tahun ini,
Lantas, apa saja langkah yang dilakukan pemerintah Singapura sehingga mampu keluar dari status resesi tersebut?
1. Sistem Penanganan COVID-19 yang Andal
Kualitas layanan kesehatan yang efisien dan terjangkau bagi masyarakatnya adalah faktor utama dari keberhasilan pemerintah Singapura menghadapi wabah virus COVID-19.
Memiliki lima pusat regional screening di Old Police Academy, Marina Bay, Bukit Gombak Sports Hall, Bishan Sports Hall, dan Sepak Takraw Sports Hall dengan kemampuan tes sampai 40 ribu tes per hari
Pengembangan aplikasi TraceTogether serta aplikasi SafeEntry dengan teknologi Bluetooth untuk keperluan human tracing dalam menginfokan suhu tubuh, gejala flu dan pelacakan aktivitas juga jadi faktor vital lainnya
ADVERTISEMENT
Atas dua modal tersebut Singapura dapat menentukan kebijakan strategis kepada wilayah tertentu sehingga berhasil menekan kasus COVID-19 dengan sangat baik dibanding negara lain yang tercatat pada akhir Oktober kasus meninggal dunia sejumlah 421 orang dari total hanya 200 ribu kasus
2. Pendistribusian Vaksinasi yang Baik
Layanan pemenuhan fasilitas vaksinasi bagi masyarakatnya dilakukan dengan sangat baik didukung dengan kemampuan pemerintah dalam menentukan kebijakan strategis.
Dibuktikan dengan data per 26 Oktober 2021 bahwa total masyarakat Singapura 82.7% sudah tervaksinasi, sehingga pada negara Singapura sudah terbentuk Herd Immunity terhadap wabah virus COVID-19.
3. Bantuan Pemerintah Berbentuk Stimulus Dana
Dalam pernyataannya, Menteri Keuangan Heng menjelaskan beberapa langkah bantuan untuk pandemi juga stimulus-stimulus pemerintah lainnya berupa:
ADVERTISEMENT
Dari total 3(tiga) langkah yang dilakukan Pemerintah Singapura, saya dapat menyimpulkan bahwa langkah yang tepat dalam menentukan kebijakan strategis dan dimodali dengan fasilitas layanan kesehatan yang lengkap membuat penanganan wabah virus COVID-19 dilakukan dengan sangat baik.
Tak hanya sampai di situ, stimulus dana anggaran yang diberikan untuk meringankan beban masyarakat menghasilkan peningkatan kesejahteraan masyarakat yang berujung pada bergeraknya roda perekonomian dan laju pertumbuhan ekonomi sehingga Singapura mampu keluar dari status resesi.
ADVERTISEMENT
Terbukti dengan meningkatnya Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 6,3 % pada tahun 2021 setelah mengalami resesi sebesar 5,4% di mana tercatat sebagai resesi terburuk dalam sejarah negara Singapura.
Ilustrasi: M Ocryan Barokah