Selamat Ulang Tahun, Teman Seperjalananku

Naufal Demelzha
Pemuda yang menekuni studi Hubungan Internasional di Universitas Muhammadiyah Malang.
Konten dari Pengguna
31 Desember 2023 16:33 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Naufal Demelzha tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi hubungan yang mesra. Foto: Freepik/Prostooleh
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi hubungan yang mesra. Foto: Freepik/Prostooleh
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kado ulang tahun tidak selalu berupa hadiah yang bersifat material. Tulisan ini merupakan persembahan ulang tahun yang spesial untuk teman seperjalanan saya, Audy. Seorang gadis kelahiran 1 Januari 2004 yang independen dan tidak pernah lelah menghadapi kerasnya dunia yang fana.
ADVERTISEMENT
Saya mengalami kecelakaan yang cukup parah di tahun 2018. Kecelakaan tersebut mengharuskan saya menjalani operasi, karena pergelangan tangan saya mengalami dislokasi yang dapat dikatakan fatal jika tidak ditindaklanjuti. Saya diwajibkan untuk melakukan kontrol dokter secara berkala setiap bulan pasca operasi tersebut.
Waktu itu, saya mendapatkan jadwal kontrol dokter pada tanggal 28 Desember 2018. Di waktu yang bersamaan, saya bertemu dengan Audy yang sedang mengantar ibunya untuk kontrol berkala di poli yang sama, Poli Bedah Ortopedi RS HVA Toeloengredjo Pare, Kabupaten Kediri.
Foto kami semasa SMA. Foto: Dokumentasi pribadi
Sapaan ibunya mengubah kehidupan saya setelahnya. Entah didasari oleh rasa penasaran atau dikarenakan hal lain, ibunya menanyakan mengapa tangan kiri saya bisa digips dari lengan bawah hingga lengan atas. Percakapan berjalan begitu intens antara saya, orang tua saya, dan orang tua Audy.
ADVERTISEMENT
Ia bercerita tentang masa sekolah dasarnya. Entah mengapa, dunia terasa begitu sempit. Saya mengenal orang-orang yang ia sebut dalam ceritanya. Percakapan kami terasa begitu dekat. Saya lupa bahwa kami baru saja kenal beberapa menit yang lalu.
Sebelumnya percakapan tersebut, percaya atau tidak percaya, perasaan hati saya bagai percikan api yang membara ketika bertemu dengannya. Saya sudah berniat untuk mendekatinya sejak pandangan pertama. Saya merasa bahwa percakapan tersebut merupakan point of no return dalam kehidupan saya.
Percakapan tersebut justru menjadi sumbu pemantik asmara yang tidak pernah saya bayangkan sebelumnya. Kini, seorang lelaki yang kerap dilabeli sebagai playboy dan buaya telah menemukan pawangnya.
Ilustrasi ulang tahun. Foto: Freepik/Freepik.Diller
Selama ‘berjalan’ bersama Audy, saya tidak pernah menganggap hubungan kami sebagai komitmen antara dua insan yang saling melengkapi. Saya melihat dirinya sebagai unit utuh yang mandiri. Kami berjalan bersama, menyakiti, menyembuhkan, tertawa, lalu mencinta lagi.
ADVERTISEMENT
Selamat ulang tahun, Audy, teman seperjalananku.