Manfaat Patah Hati

Sri Mardaleni
Mahasiswa UIN IB Padang/ Tadris Bahasa Inggris
Konten dari Pengguna
23 September 2022 10:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sri Mardaleni tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Apa yang paling membuat patah hati itu begitu menyakitkan? Utama dalam patah hati itu sebenarnya tidak ada versi terbaik sebab pada umumnya kejadian ini sangatlah menyakitkan. Boleh kita tanya penduduk bumi ini siapa yang tidak menangis jika seseorang dihadapkan pada kondisi patah hati.
https://www.pexels.com/photo/unrecognizable-man-with-hands-on-head-6009259/
Patah hati itu seperti koin bahwa salah satu sisinya bisa ditarik pada kehidupan kita. Boleh jadi maanfaat itulah yang bisa kita katakan patah hati itu ada versi terbaiknya. Sudah jelas bahwa Allah SWT tidak ingin hambanya merasa sedih.
ADVERTISEMENT
“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu Allah mengetahui, sedangkan kamu tidak mengetahui.” (Al-Baqarah: 216)
Jika dikembalikan kepada diri saya sendiri bahwa patah hati itu adalah hal yang menyakitkan. Kehidupan yang berantakkan, tidak nafsu makan, tidak tertarik lagi beraktivitas serta mood yang sering berubah-ubah.
Padahal patah hati bukan hanya menjadikan diri binasa akan tetapi ada sesuatu manfaat dibaliknya. Menafsirkan patah hati menurut kisahnya adalah sebuah keikhlasan seperti Salman dan Abu Darda’.
Memang benar pada persoalan pernikahan perempuan sejatinya hanya menerima lamaran dan menentukan pilihan. Seketika, waktu itu datang lah Salman bersama Abu Darda’ melamar seorang Perempuan. Kenyataannya bagaimana? Yang diterima adalah Abu Darda’ untuk menikahi perempuan tersebut. Apakah Salman kecewa dan patah hati ? Tentu Salman bahagia atas kabar tersebut serta ikut berpartisipasi akan kelancaran pesta pernikahan keduanya.
ADVERTISEMENT
Banyak hikmah yang perlu kita ambil sebagai pegangan hidup bahwa tidak hanya kita yang merasakan sakit ketika patah hati. Singkat saja bahwa patah hati bukan hanya didasari tanpa sebab tentu kita sebagai manusia harus menimbang sebab akibatnya.
Sebenarnya tidak apa orang meninggalkan tanpa sebab, ending yang menyedihkan, penolakkan, ketidak puasan hati tetap lah pada jalan yang terbaik.
Memang apa-apa tak bisa sekehendak hati. Percaya atau tidak, ini hanya persoalan penerimaan, kurang dan baiknya suatu sifat, sikap bahkan suatu keadaan yang kita bawakan dalam hidup.
Kadang kala penerimaan ini juga perlu jadi cerminan mungkin ada yang lebih prioritas makanya diputuskan, ada yang lebih baik tentunya ada penolakkan. Pada penulisan kali ini, versi terbaik dari patah hati memang tidak ada, yang ada hanya persoalan keikhlasan atas penerimaan patah hati. Untuk itu walaupun tidak ada versi terbaiknya ini tetap bermanfaat akan kehidupan hingganya kita mengetahui bahwa perasaan seperti itu tidak boleh dirasakan oleh orang lain.
ADVERTISEMENT